Thursday, September 11, 2008

Arkeologi: Tiga Arca di Kediri Diduga Dibuat pada Abad XII

Kediri, Kompas - Tiga buah arca dan sebuah relief yang ditemukan di Desa Sumbercangkring, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, dipastikan merupakan benda bersejarah. Benda-benda ini diperkirakan telah berusia 800 tahun atau dibuat pada abad ke-12 di masa transisi Kerajaan Mataram Hindu dari Jawa Tengah ke Jawa Timur.

”Dasarnya adalah pahatan arca yang sangat halus, desainnya cantik, serta memerhatikan detail sehingga bentuk dan ukuran yang dihasilkan menyerupai makhluk hidup. Teknik ini hanya dimiliki oleh para pemahat dari kerajaan di Jawa bagian tengah,” jelas Kepala Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur I Made Kusumajaya, Rabu (10/9) di Kediri.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga pekerja pembuat batu bata secara tradisional di Desa Sumbercangkring menemukan sejumlah benda bersejarah yang tertanam di tanah dengan kedalaman 1-1,5 meter.

Benda yang ditemukan itu meliputi potongan kepala arca Dwarapala, fragmen kepala Ganesha, dan sebuah arca kepala yang sampai kemarin belum bisa diidentifikasi wujudnya, serta relief Betara Kala yang biasanya dipasang di atas gapura candi, ditambah balok batu berukuran besar dan ribuan potong batu bata besar lazimnya yang digunakan untuk membangun candi.

”Mengutip sebuah prasasti yang ditulis oleh Empu Sendok, pada suatu masa dilakukan pemindahan kerajaan dari Jawa Tengah secara besar-besaran ke timur karena adanya pralaya. Bisa bencana alam, wabah penyakit, atau serangan musuh. Mungkin di Kediri inilah lokasi baru kerajaan yang dipindah dari Jawa Tengah itu,” tutur Made.

Menurut pengamatan sementara BP3, kemungkinan besar lokasi ditemukannya benda bersejarah itu adalah sebuah candi. Struktur batu bata yang berserakan serta bentuk arca yang sudah terpotong-potong menunjukkan candi tersebut telah mengalami sedimentasi setelah hancur akibat bencana alam. Besar kemungkinan penyebabnya adalah bencana letusan Gunung Kelud.

Kepala Desa Sumbercangkring Mujiana berjanji akan menjaga benda-benda tersebut, termasuk sejumlah benda bersejarah yang ditemukan warga sebelumnya. Semuanya akan dikumpulkan menjadi satu dan dirawat dengan baik. (NIK)

Sumber: Kompas, Kamis, 11 September 2008

No comments: