Judul buku: Seabad Kontroversi Sejarah
Penulis: Asvi Warman Adam
Penerbit: Ombak
Cetakan: Maret 2007
Tebal: ix + 180 halaman
Beberapa saat setelah Orde Baru berakhir bermunculan gugatan masyarakat terhadap sejarah (versi pemerintah). Buku-buku baru diluncurkan. Sejarah pun jadi polemik. Buku ini menawarkan tipologi kontroversi sejarah Indonesia yang disebabkan oleh fakta (dan interpretasi) yang tidak tepat, tidak lengkap, dan tidak jelas.
Contoh kategori pertama, benarkah Indonesia dijajah Belanda selama 350 tahun? Prof Mr Gertrudes Johan Resink (1911-1997) membantah pernyataan tersebut. Termasuk dalam kategori pertama adalah sejarah yang berhubungan dengan mantan Presiden Soeharto.
Selama ini PKI ditulis menyatu dengan Gerakan 30 September (G30S), seakan partai tersebut dalang tunggal dari percobaan kudeta 1965. Padahal versi lain tentang adanya keterlibatan militer, Sukarno, Soeharto, bahkan unsur asing (CIA dan lain-lain). Malah belakangan muncul versi baru yang melihat peristiwa dari 30 September 1965 sampai 11 Maret 1966 sebagai suatu kesatuan dan disebut "kudeta merangkak".
Kategori kedua antara lain menyangkut Budi Utomo yang kelahirannya 20 Mei 1908 diperingati Hari Kebangkitan Nasional. Terdapat kritik terhadap organisasi ini yang dinilai bersifat kedaerahan (Jawa). Kategori ketiga adalah hal-hal yang tidak jelas dalam sejarah Indonesia. Contohnya mengenai naskah asli surat Supersemar, Peristiwa Malari (11 Januari) 1974.
Buku ini bisa dijadikan salah satu pegangan bagi guru dn siswa serta masyarakat yang selama Orde Baru telah menjadi korban rekayasa sejarah rezim penguasa. Selama ini publik menjadi bingung karena begitu banyak peristiwa yang kabur atau dikaburkan. [R-8]
Sumber: Suara Pembaruan, Minggu, 25 Maret 2007
No comments:
Post a Comment