Friday, March 09, 2007

Prambanan-Taman Sari: Perlu Upaya Peningkatan Kesadaran Masyarakat

YOGYAKARTA, KOMPAS - Forum Pertemuan Internasional Ahli untuk Rehabilitasi Candi Prambanan dan Istana Air Taman Sari di Yogyakarta, 5-8 Maret 2007, melihat pentingnya rencana aksi dan rekomendasi teknis bagi rehabilitasi situs Prambanan dan Taman Sari. Di antaranya menyangkut perlu dilakukannya pertemuan teknis para ahli nasional dan upaya membangun kesadaran publik mengenai pentingnya warisan budaya bagi masa depan.

Pembahasan mengenai rencana aksi dan rekomendasi bagi rehabilitasi Prambanan dan Taman Sari dilakukan dengan mempertimbangkan empat aspek, yaitu manajemen dan koordinasi, penelitian dan monitoring, restorasi dan konservasi, serta daya dukung bangunan.

Keempat aspek tersebut dibahas secara intensif oleh para peserta melalui diskusi kelompok. Secara khusus, kelompok pembahas rehabilitasi Candi Prambanan melihat pentingnya pertemuan teknis antar-ahli untuk menentukan metode rehabilitasi yang tepat bagi Candi Prambanan.

"Pertemuan ini penting, jangan sampai salah pilih metode rehabilitasi. Karena sekali metode diterapkan, kita tidak bisa menariknya kembali," kata Inajati Adrisijanti Romli, arkeolog dari Universitas Gadjah Mada.

Para ahli dari berbagai bidang teknis seperti teknik sipil dan teknik seismografi, perlu dipertemukan untuk berdiskusi memutuskan metode paling tepat. Inajati menekankan, metode yang dipilih hendaknya dapat mempertahankan prinsip-prinsip keaslian bangunan, baik dari sisi bahan, bentuk, maupun tenaga pengerjaan.

Selain perlunya perencanaan teknis yang matang, para peserta juga melihat pentingnya membangun kesadaran masyarakat seiring berlangsungnya proses rehabilitasi. "Perlu terus dibangun kesadaran publik mengenai pentingnya Taman Sari sebagai benda bersejarah," ungkap Timbul Haryono, juga arkeolog dari Universitas Gadjah Mada.

Ia menambahkan, masyarakat perlu disadarkan pula terhadap bahaya bermukim di sekitar bangunan Taman Sari yang sudah rapuh. "Untuk keamanan, pembatasan pengunjung juga bisa dilakukan," ujar Timbul. (AB3)

Sumber: Kompas, Jumat, 9 Maret 2007

No comments: