Tuesday, July 19, 2011

Penyair Minta Masukkan Puisi dalam Pengajaran Sekolah

Bandarlampung, 19/7 (ANTARA) - Penyair Lampung Isbedy Stiawan ZS mengatakan, salah satu rekomendasi Pertemuan Penyair Nusantara V di Palembang yakni minta pemerintah memasukkan pengajaran puisi di sekolah.

"Rumusan lainnya bahwa Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) V berharap rubrik puisi di media massa perlu dipertahankan dan PPN juga dapat menerbitkan antologi puisi bagi penyair Nusantara," kata dia, ketika dihubungi dari Bandarlampung, Selasa.

Ia menjelaskan, dalam kegiatan yang berlangsung 16-19 Juli 2011 itu, diisi dengan seminar dan pembacaan puisi oleh para penyair ke sekolah (SMP dan SMA) serta kampus, dan sekitar 200 penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Brunei Darussalam, di sebar ke sejumlah sekolah dan kampus di Palembang.

"Cara yang ditempuh PPN V ini sangat efektif, guna menyosialisasikan karya puisi kepada pelajar dan mahasiswa. Dan ini menunjukkan kepedulian penyair bagi pembelajaran sastra di sekolah," imbuh Isbedy.

Pada keberlanjutan PPN tersebut, ia berharap tahun depan di Jambi akan lebih baik lagi dari sebelumnya.

Mengenai harapan para penyair kegiatan di Thailand, untuk saat ini seperti dikatakan utusan dari negara itu, belum memungkinkan terkait persoalan politik.

Sedangkan Singapura, jelasnya, baru siap jadi tuan rumah pada PPN VII tahun 2013. Hal itu ditegaskan penyair Djamal Tukimin.

Sementara Jambi ditunjuk menjadi tuan rumah Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) VI tahun 2012, hal itu diputuskan dari rapat Dewan Pengarah dan Tim Perumus yang berlangsung di ruang Karang Anyar Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin (18/7) sore.

Rapat yang dipimpin Ahmadun Yosi Herfanda dari Dewan Pengarah dan Ketua Dewan Kesenian Sumatera Selatan Zul Khair itu, lanjut Isbedy, dihadiri para pengarah: Fakhrunnas MA Jabbar, Chavchay Syaifullah, Isbedy Stiawan ZS, Djamal Tukimin, Ahmad MD Tahir (Singapura), Nik Abdul Rakib Nik Hassa (Thailand), Anwar Putra Bayu, Rahmad Saleh (Malaysia), dan Zeffri Arif (Brunei Darussalam), penerima mandat PPN VI Dimas Arika Miharja, Muhammad Khusairi, serta penggagas PPN Afrion.

Pada PPN V di Palembang, Singapura mengutus 5 penyair, Brunei (3), Malaysia lebih dari 30 penyair, dan Indonesia sekitar 100 penyair.

Kemudian, lanjut Isbedy lagi, PPN V telah menerbitkan antologi puisi bertajuk "Akulah Musi" yang dieditori oleh Ahmadun Yosi Herfanda, Anwar Putra Bayu, dan Isbedy Stiawan ZS.

"Antologi puisi paling tebal dari kegiatan sebelumnya, mencapai 624 halaman. Buku tersebut akan dicetak ulang, sebab banyak kesalahan saat layout dan pencetakan," ujar Isbedy.

Sumber: Antara, Selasa, 19 Juli 2011

No comments: