Thursday, July 22, 2010

RSBI Hilangkan Nasionalisme Siswa

MALANG, KOMPAS.com — Usaha pemerintah membentuk rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di sekolah-sekolah negeri dikritik keras dalam sarasehan nasional di Universitas Negeri Malang (UNM) di Malang, Jawa Timur, Rabu (21/7/2010). Beberapa pembicara mengungkapkan, konsep RSBI malah jadi salah satu penyebab siswa tak lagi lekat dengan nilai-nilai Pancasila.

Tak masalah kalau pakai bahasa Inggris di sekolah, tetapi jangan adopsi kurikulum luar. Akibatnya, ajaran Pancasila lama-lama hilang.
-- Sri Edi Swasono

Salah satu penyebab tersebut diungkapkan oleh ekonom Sri Edi Swasono. "Tidak masalah kalau kita mau pakai bahasa Inggris di sekolah, tetapi jangan adopsi kurikulum luar untuk sekolah kita. Akibatnya, ajaran Pancasila lama-lama hilang," tutur Edi.

Edi sangat menyayangkan pembelajaran di Tanah Air berkiblat ke Barat. Padahal, seharusnya lebih mengedepankan potensi negara dalam kurikulum nasional.

"Coba, kita punya laut, mengapa oseanografi tidak diajarkan. Kita punya hutan, kenapa ilmu kehutanan tidak jadi pembelajaran," ujarnya mengkritik.

Rektor Universitas Wisnuwardhana Suko Wiyono pun menganggap konsep RSBI tidak efektif. "RSBI hanya mengubah cara menyampaikan pelajaran dengan bahasa Inggris. Yang menyedihkan, kemampuan bahasa Inggris guru tidak lebih baik dari siswanya," kata Suko.

Editor: latief | Sumber :Surya

Sumber: Kompas.com, Kamis, 22 Juli 2010 |

No comments: