Friday, July 23, 2010

RSBI: Apa artinya punya sekolah internasional?

JAKARTA, KOMPAS.com - Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) masih terus diwarnai pro dan kontra. Bahkan, sosiolog Imam Prasodjo pun ikut menyatakan kekhawatirannya atas euforia RSBI yang selama ini lebih menekankan pada internasionalisasinya tetapi melupakan karakter bangsanya sendiri.

Tiga garis besar yang harus digarap sekolah pada anak didiknya, yaitu pembangunan karakter, nasionalisme, serta kemampuan dan semangat penelitian.
-- Imam Prasodjo

"Lembaga pendidikan harus jelas isinya dan ada tiga garis besar yang harus digarap dalamnya pada anak didik, yaitu pembangunan karakter, membangun nasionalisme, serta kemampuan dan semangat penelitian," ujar Imam kepada Kompas.com di sela peluncuran program "Komputer untuk Sekolah" di Jakarta, Jumat (23/7/2010).

Pembangunan karakter, kata Imam, antara lain kejujuran, tanggung jawab, keadilan, toleransi, keberanian, dan lain-lainnya yang ditanamkan pada anak didik. Sementara untuk nation building, lembaga pendidikan harus mampu memberikan fondasi kuat agar anak didik tidak berpikir kesukuan dan keagamaan saja, tetapi harus multikultur.

"Karena Negara kita terdiri dari beraneka ragam budaya dan suku,"ucap Imam.

"Apa artinya punya sekolah internasional dan seluruh kemewahan dan keilmuannya jika tidak memiliki karakter dan peduli terhadap negaranya sendiri," tambahnya.

Dia menambahkan, pada akhirnya orang-orang hanya akan sekedar menjadi pegawai di perusahaan asing. Kelak mereka tidak lagi memikirkan negaranya sendiri.

"Hanya akan menjadi sekrup-sekrup kepentingan Negara asing, dan ini yang membuat saya khawatir," tambahnya.

Penulis: M07-10 | Editor: latief

Sumber: Kompas.com, Jumat, 23 Juli 2010

No comments: