-- Ida Nurcahyani
PENULIS novel "Pulang", Leila Salikha Chudori, berpesan kepada para penulis pemula agar lebih banyak membaca jika ingin menghasilkan karya hebat.
"Tidak mungkin kita bisa menjadi penulis kalau tidak banyak baca, makanya kalau mau menulis harus banyak membaca," katanya dalam acara Pesta Media di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu.
Leila, yang juga wartawati senior majalah berita mingguan Tempo, mengatakan bahwa inspirasi menulis tidak bisa hanya didapat dari pengalaman sehari-hari atau bahkan diajarkan secara formal di bangku sekolah.
"Menulis adalah seni bermain kata-kata, dan merangkai cerita tidak bisa dilakukan kalau sumbernya terbatas," kata penulis yang telah merintis karirnya sejak berumur 11 tahun itu.
Leila merintis karyanya melalui cerita pendek (cerpen) untuk majalah Kawanku, Si Kuncung, Gadis, dan Hai. Ia adalah salah seorang putri dari tokoh pers A. Chudori (almarhum) yang pernah berkarir di Kantor Berita ANTARA dan The Jakarta Post.
Sederet karya wanita kelahiran Jakarta, 12 Desember 1962 tersebut mendapat berbagai penghargaan, diantaranya "9 dari Nadira" yang terbit pada 2009 diganjar penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Buku kumpulan cerpennya "Malam Terakhir" diterjemahkan ke bahasa Jerman Die Letzte Nacht (Horlemman Verlag).
Novelnya yang berjudul "Pulang" terbit pada 2012 dan langsung mendapat sambutan hangat dari pecinta sastra. n
Sumber: Antara, Minggu, 23 Juni 2013
Leila S. Chudori |
"Tidak mungkin kita bisa menjadi penulis kalau tidak banyak baca, makanya kalau mau menulis harus banyak membaca," katanya dalam acara Pesta Media di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu.
Leila, yang juga wartawati senior majalah berita mingguan Tempo, mengatakan bahwa inspirasi menulis tidak bisa hanya didapat dari pengalaman sehari-hari atau bahkan diajarkan secara formal di bangku sekolah.
"Menulis adalah seni bermain kata-kata, dan merangkai cerita tidak bisa dilakukan kalau sumbernya terbatas," kata penulis yang telah merintis karirnya sejak berumur 11 tahun itu.
Leila merintis karyanya melalui cerita pendek (cerpen) untuk majalah Kawanku, Si Kuncung, Gadis, dan Hai. Ia adalah salah seorang putri dari tokoh pers A. Chudori (almarhum) yang pernah berkarir di Kantor Berita ANTARA dan The Jakarta Post.
Sederet karya wanita kelahiran Jakarta, 12 Desember 1962 tersebut mendapat berbagai penghargaan, diantaranya "9 dari Nadira" yang terbit pada 2009 diganjar penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Buku kumpulan cerpennya "Malam Terakhir" diterjemahkan ke bahasa Jerman Die Letzte Nacht (Horlemman Verlag).
Novelnya yang berjudul "Pulang" terbit pada 2012 dan langsung mendapat sambutan hangat dari pecinta sastra. n
Sumber: Antara, Minggu, 23 Juni 2013
No comments:
Post a Comment