-- Ida Nurcahyani
PENULIS dan jurnalis Leila Salikha Chudori kembali akan meluncurkan novel bertema politik dengan latar belakang Indonesia pada 1998.
Tragedi 1998 akan menjadi latar belakang novel Laila, wartawan senior majalah berita mingguan Tempo tersebut.
"Saat ini saya masih melakukan riset karena peristiwa '98 sangatlah kompleks, dan dimulai jauh sebelum peristiwa itu sendiri," katanya usai menjadi pembicara dalam lokakarya "Menulis Fiksi" dalam rangkaian Pesta Media di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu.
Oleh sebab itu, Laila masih belum bisa banyak bercerita mengenai karya terbarunya tersebut.
"Masih terlalu pagi untuk menceritakan apa yang akan saya tulis, yang jelas temanya kembali mengangkat politik dan keluarga," katanya menambahkan.
Perempuan kelahiran Jakarta pada 12 Desember 1962 tersebut menulis sejak masa kanak-kanak.
Sederet karya Leila mendapat penghargaan, diantaranya "9 dari Nadira" yang terbit pada 2009 diganjar penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Buku kumpulan cerpennya "Malam Terakhir" diterjemahkan ke bahasa Jerman "Die Letzte Nacht (Horlemman Verlag)".
Karya terbaru Leila adalah novel berjudul "Pulang" yang terbit pada 2012.
Leila tercantum sebagai salah satu sastrawan Indonesia dalam kamus sastra Dictionnaire des Creatrices, terbitan Editions Des Femmes, Perancis, yang disusun oleh Jacqueline Camus. Kamus sastra ini berisikan data dan profil seniman perempuan. n
Sumber: Antara, Minggu, 23 Juni 2013
PENULIS dan jurnalis Leila Salikha Chudori kembali akan meluncurkan novel bertema politik dengan latar belakang Indonesia pada 1998.
Leila S. Chudori dengan novel "Pulang" karyanya. (ANTARA) |
"Saat ini saya masih melakukan riset karena peristiwa '98 sangatlah kompleks, dan dimulai jauh sebelum peristiwa itu sendiri," katanya usai menjadi pembicara dalam lokakarya "Menulis Fiksi" dalam rangkaian Pesta Media di Galeri Nasional, Jakarta, Minggu.
Oleh sebab itu, Laila masih belum bisa banyak bercerita mengenai karya terbarunya tersebut.
"Masih terlalu pagi untuk menceritakan apa yang akan saya tulis, yang jelas temanya kembali mengangkat politik dan keluarga," katanya menambahkan.
Perempuan kelahiran Jakarta pada 12 Desember 1962 tersebut menulis sejak masa kanak-kanak.
Sederet karya Leila mendapat penghargaan, diantaranya "9 dari Nadira" yang terbit pada 2009 diganjar penghargaan sastra dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Buku kumpulan cerpennya "Malam Terakhir" diterjemahkan ke bahasa Jerman "Die Letzte Nacht (Horlemman Verlag)".
Karya terbaru Leila adalah novel berjudul "Pulang" yang terbit pada 2012.
Leila tercantum sebagai salah satu sastrawan Indonesia dalam kamus sastra Dictionnaire des Creatrices, terbitan Editions Des Femmes, Perancis, yang disusun oleh Jacqueline Camus. Kamus sastra ini berisikan data dan profil seniman perempuan. n
Sumber: Antara, Minggu, 23 Juni 2013
No comments:
Post a Comment