Wednesday, October 12, 2011

Pemprov Siapkan Regulasi tentang Bahasa Bali

Denpasar, 12/10 (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bali, akan menyiapkan regulasi yang khusus mengatur tentang bahasa Bali agar keberadaannya tidak semakin ditinggalkan oleh masyarakat setempat.

"Regulasi yang kami siapkan bersama rekan-rekan di DPRD, bisa dalam bentuk Perda khusus tentang bahasa Bali atau bisa juga dimasukkan dalam rancangan Perda pariwisata budaya," kata Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Ketut Suastika di sela-sela Pembukaan Kongres Bahasa Bali VII, di Denpasar, Rabu malam.

Ia menyampaikan, selain dalam bentuk Perda, Pemprov Bali juga akan menggiatkan pembinaan bahasa Bali pada masyarakat sehingga mereka lebih tersadarkan akan betapa pentingnya bahasa daerah yang dimiliki.

"Memang penutur bahasa Bali saat ini tidak terlalu banyak tetapi kalau dibandingkan dengan daerah lain, sebenarnya Bali tidak harus terlalu pesimis. Hal ini karena khususnya di daerah pedesaan Bali, penduduk masih gemar sekali menggunakan bahasa ibunya itu," ujarnya.

Cuma persoalannya, kata Suastika, bahasa Bali yang digunakan dewasa ini lebih banyak pada tingkatan bahasa yang terbawah.

Paling tidak, harus diperkenalkan bahasa Bali yang sifatnya menengah sehingga lebih komunikatif dan lebih enak didengar untuk semua tingkat lapisan masyarakat.

"Untuk bahasa Bali halus atau tingkatan bahasa yang tertinggi di Bali, kami mengakui jumlah penggunanya paling sedikit.

Masyarakat Bali pada umumnya pun nampak tidak terlalu mengerti ketika penuturnya menggunakan bahasa tersebut. Inilah yang juga harus terus digencarkan pembinaannya," ucapnya.

Ia menambahkan, melalui Kongres Bahasa Bali VII ini pihaknya ingin lebih melestarikan kearifan lokal Bahasa Bali.

"Kami juga ingin mengembangkan agar para penutur dan pemakai bahasa Bali itu bertambah dan semakin digemari dipakai oleh berbagai elemen masyarakat," ujarnya.

Bahasa daerah sebagai khasanah budaya yang adiluhung diharapkan benar-benar bisa dilestarikan dari generasi ke generasi.

"Bahkan dalam upaya pengembangannya, jika memungkinkan kelak bahasa Bali agar dapat difungsikan sebagai media pembangunan baik intern masyarakat Bali sendiri, maupun antara orang dengan pihak luar Bali," katanya.

Dari kongres itu, lanjut dia, diharapkan akan terlahir strategi-strategi jitu upaya yang mengarah pada pelestarian dan pengembangan bahasa Bali secara lebih holistik.

Sumber: Antara, Rabu, 12 Oktober 2011

No comments: