-- Indra | Latief
JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Bahasa Kementerian Pendidikan Nasional berjanji akan turun tangan memperbaiki mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya siswa SMA/MA tak lulus ujian nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun ini.
Kurikulum Bahasa Indonesia dibuat di bawah Balitbang dan Pusat Kurikulum. Kami tidak pernah diajak duduk bersama untuk membahas ini.
-- Yeyen Maryani
Berdasarkan data Kemdiknas, Bahasa Indonesia menempati urutan kedua dengan angka tidak lulus terbanyak setelah Matematika. Sekitar 1.786 siswa (38,43 persen) SMA/MA tidak lulus UN bahasa Indonesia.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Yeyen Maryani mengakui, penyusunan kurikulum mata pelajaran Bahasa Indonesia sepenuhnya dilakukan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan beserta Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemdiknas. Sejauh ini, pihaknya tak pernah dilibatkan dalam penyusunan kurikulum tersebut. Meski begitu, ia akan proaktif memberikan masukan agar kurikulum Bahasa Indonesia dapat lebih mudah dipahami siswa sehingga hasil akhir UN untuk Bahasa Indonesia akan lebih baik.
"Sementara ini kurikulum Bahasa Indonesia dibuat di bawah Balitbang dan Pusat Kurikulum. Kami tidak pernah diajak duduk bersama untuk membahas ini. Tapi, kami akan proaktif memberikan masukan pada kurikulum," kata Yeyen, Senin (23/5/2011), melalui telepon.
Menurut Yeyen, kurikulum Bahasa Indonesia sejauh ini sudah baik. Ia akan meneliti lebih dalam letak kesalahan yang terjadi pada guru atau siswa yang sulit memahami sehingga angka ketidaklulusan mata pelajaran tersebut sangat tinggi.
"Saya kira kurikulum Bahasa Indonesia sudah bagus. Mungkin saja ada pola pengajaran yang tidak nyambung dari bahasa itu antara guru dan murid," ujarnya.
Sumber: edukasi.kompas.com | Senin, 23 Mei 2011
No comments:
Post a Comment