Itu terkait dengan sikap positif masyarakat yang masih rendah terhadap Bahasa Indonesia. Masyarakat lebih prestisius menggunakan bahasa asing.
-- Yeyen Maryani
Sebagai bahasa sehari-hari, bahasa Indonesia seharusnya terus berkembang pesat, terutama yang terkait dengan proses pembelajaran. Atas dasar itu, para siswa dan tenaga pengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia harus terus diberikan buku-buku yang mendukung proses pembelajaran dan pemahaman pada mata pelajaran tersebut.
"Itu terkait dengan sikap positif masyarakat yang masih rendah terhadap bahasa Indonesia. Masyarakat lebih prestisius menggunakan bahasa asing. Memang tidak dilarang, tetapi dalam berbicara kita harus mengutamakan bahasa Indonesia. Sepertinya orang menganggap bahasa Indonesia kurang menjual, padahal bahasa Indonesia lambang jati diri. Kalau begini, bagaimana kita menggunakan bahasa Indonesia sebagai bentuk jati diri bangsa," ujar Yeyen kepada Kompas.com, Selasa (24/5/2011).
Yeyen menambahkan, pemahaman dan penggunaan bahasa Indonesia harus diutamakan, terlebih semua telah diatur dalam UU Nomor 24 Tahun 2009 tentang bagaimana kita harus mengutamakan jati diri dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Seperti diberitakan, berdasarkan data Kementerian Pendidikan Nasional, Bahasa Indonesia menempati urutan kedua dengan angka tidak lulus terbanyak setelah Matematika. Tahun ini sekitar 1.786 siswa (38,43 persen) SMA/MA tidak lulus ujian nasional Bahasa Indonesia.
Sumber: edukasi.kompas.com | Selasa, 24 Mei 2011
|
No comments:
Post a Comment