Saturday, September 01, 2007

Sastra: Pusat Bahasa Berburu Naskah Cerita Rakyat

JAKARTA (Media): Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) tengah gencar-gencarnya berburu naskah cerita rakyat. Perburuan naskah ini terkait dengan upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda.

Wakil Kepala Bidang Pengkajian, Bahasa, dan Sastra Pusat Bahasa Depdiknas Abdul Gaffar Ruskhan mengatakan sejauh ini sudah sekitar 400-500 naskah cerita rakyat yang diterbitkan Pusat Bahasa menjadi buku untuk bahan bacaan bagi siswa SD maupun SMP, generasi muda, dan kalangan umum.

"Tim kami sudah berangkat ke Aceh dan Papua juga ada yang akan berangkat ke Ternate, dan Kupang, serta daerah lainnya untuk mencari cerita rakyat daerah tersebut,'' ujar Gaffar saat menjelaskan Agenda Bulan Bahasa dan Sastra 2007, Jakarta kemarin.

Anggaran yang disediakan sekitar Rp3 juta-Rp4 juta untuk membeli bahan cerita rakyat tersebut. Biasanya, tim turun ke lapangan dan mendengarkan cerita rakyat dari penuturnya. Cerita itu direkam dan ditulis ulang ahlinya, penulis buku, secara menarik agar tidak kalah dengan cerita-cerita rakyat negara lainnya.

Perburuan semacam ini juga dilakukan negara-negara lain, seperti Malaysia yang sangat getol mengumpulkan cerita rakyatnya dan dipatenkan. "Bahkan, cerita rakyat kita Damar Wulan saja diklaim Malaysia sebagai cerita asli daerahnya."

Hal ini bisa terjadi karena Malaysia membeli naskah cerita rakyat Jawa, Damar Wulan itu, ujarnya seraya menceritakan begitu bangganya salah satu pejabat Malaysia menyebutkan di berbagai tempat Damar Wulan sebagai cerita asli daerahnya.

Upaya lain untuk menggali cerita rakyat yang akan ditempuh ialah dengan sayembara penulisan cerita rakyat. Sayembara itu terkait kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra tahun ini yang bertema Melalui pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, kita tingkatkan minat baca insan Indonesia. ''Naskah kami tunggu sampai akhir September,'' ujarnya.

Dia juga menawarkan kepada para penulis buku yang berminat untuk menulis cerita rakyat yang mereka kumpulkan itu secara menarik, tak kalah dengan cerita sejenis Harry Potter dan sebagainya.(Win/H-1)

Sumber: Media Indonesia, Sabtu, 1 September 2007

No comments: