PENYEDIAAN rubrik budaya pada media massa sangat penting untuk menumbuhkan atau membangun kesadaran atas kekayaan budaya, baik lokal maupun nasional, kepada generasi muda ke depan.
Hal itu disampaikan Ketua Departemen Film, Kebudayaan dan Parawisata PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudyaan Kemendikbud RI, Drs Gatot Gautama, MA, saat pertemuan dan ramah tama dengan wartawan Redaktur Bidang Kebudayaan di Hotel Century Jakarta, Selasa (9/10) malam.
Pada pertemuan tersebut, banyak masukan dan saran serta kritik dari para jurnalis, yang menilai agar kepedulian pemerintah untuk memposisikan pemberitaan bidang kebudayaan tidak dikesampingkan, dan bila perlu anggaran bisa disamakan dengan program dan kegiatan lainnya,
Baik Yusuf maupun Gatot, mengharapkan kepada rekan-rekan jurnalis media cetak dan elektronik agar banyak melahirkan berita-berita terkait kebudayaan, dan bila perlu setiap koran mempunyai rubrik dan halaman khusus untuk berita-berita terkait kebudayaan.
"Tentu kita berharap, dari hasil pertemuan para redaktur bidang kebuayaan se-Indonesia yang pertama dilaksanakan dari hasil kerja sama antara PWI dengan Kemendikbud, bisa melahirkan satu kesepakan dan membentuk jaringan antara satu media dengan media lainnya yang memuat berita tentang kebudayaan," katanya.
Sebab, menurut dia, dengan membangun kesadaran atas kekayaan budaya baik lokal maupun nasional dalam bentuk rubrik tulisan di media massa, maka akan membuka cakrawala positif bagi generasi muda ke depan bahwa dengan mencintai dan melestarikan budaya sama artinya dan nilainya ikut membentuk jati diri bangsa sekaligus membanggakan budaya dan bangsa Indonesia.
Sumber: Antara, Rabu, 10 Oktober 2012
Hal itu disampaikan Ketua Departemen Film, Kebudayaan dan Parawisata PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudyaan Kemendikbud RI, Drs Gatot Gautama, MA, saat pertemuan dan ramah tama dengan wartawan Redaktur Bidang Kebudayaan di Hotel Century Jakarta, Selasa (9/10) malam.
Pada pertemuan tersebut, banyak masukan dan saran serta kritik dari para jurnalis, yang menilai agar kepedulian pemerintah untuk memposisikan pemberitaan bidang kebudayaan tidak dikesampingkan, dan bila perlu anggaran bisa disamakan dengan program dan kegiatan lainnya,
Baik Yusuf maupun Gatot, mengharapkan kepada rekan-rekan jurnalis media cetak dan elektronik agar banyak melahirkan berita-berita terkait kebudayaan, dan bila perlu setiap koran mempunyai rubrik dan halaman khusus untuk berita-berita terkait kebudayaan.
"Tentu kita berharap, dari hasil pertemuan para redaktur bidang kebuayaan se-Indonesia yang pertama dilaksanakan dari hasil kerja sama antara PWI dengan Kemendikbud, bisa melahirkan satu kesepakan dan membentuk jaringan antara satu media dengan media lainnya yang memuat berita tentang kebudayaan," katanya.
Sebab, menurut dia, dengan membangun kesadaran atas kekayaan budaya baik lokal maupun nasional dalam bentuk rubrik tulisan di media massa, maka akan membuka cakrawala positif bagi generasi muda ke depan bahwa dengan mencintai dan melestarikan budaya sama artinya dan nilainya ikut membentuk jati diri bangsa sekaligus membanggakan budaya dan bangsa Indonesia.
Sumber: Antara, Rabu, 10 Oktober 2012
No comments:
Post a Comment