MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mendukung rencana Persatuan Wartawan Indoneia (PWI) pusat untuk mendirikan Sekolah Jurnalis Kebudayaan.
"Kemendikbub mendukung rencana PWI pusat untuk mendirikan sekolah jurnalis bidang kebudayaan," kata Menteri saat membuka Temu Redaktur Kebudayaan 2012 se-Indonesia yang dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Margiono di Ruang Graha Utama Lantai 3 Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu.
Menteri yang didampingi sejumlah pejabat eselon I dan II di antaranya Wakil Menteri Pendidikan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, dengan adanya sekolah jurnalis kebudayaan itu masyarakat akan leluasa untuk mempelajari dan memahami apa arti dari kebudayaan itu sendiri.
"Dengan sekolah jurnalis kebudayaan, ada tiga perspektif yang terkandung dalam program kebudayaan, di antaranya perspektik sejarah, sisi potensi dan sumber daya manusia yang yang kita miliki," ucapnya.
Saat ditanya dukungan Kemendikbud terkait sekolah jurnalis kebudayaan dalam bentuk dan wujud, ia mengatakan, tidak hanya dari sisi ketersediaan tenaga pengajar dan fasilitas gedung, tetapi juga pendanaan.
"Soal dana, belum bisa saya sebutkan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana PWI bersama seluruh mitra lainnya mau mewujudkan sekolah tersebut," tukasnya.
Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan, dengan rencana mendirikan sekolah jurnalis kebudayaan itu, menandakan bahwa PWI sudah yang kedua setelah mendirikan sekolah jurnalistik pertama yang penyelenggarannya sudah ada di beberapa daerah di Tanah Air.
Ia juga mengharapkan, dengan temu redaktur bidang kebudayaan ini, bisa melahirkan sebuah kesepahaman terkait publikasi bidang kebudayaan yang terus berkesinambungan, sehingga di tengah-tengah era globalisasi, bangsa ini tetap tumbuh dan berkembang secara dinamis dengan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
Sebelumnya, Mendikbud dan Ketua Umum PWI pusat melakukan penandatangan MoU kerja sama dibidang peningkatan profesionalisme wartawan melalui kebudayaan.
Temu Redaktur yang diikuti hampir 100 orang dari seluruh Indonesia itu, akan berlangsung selama tiga hari (9-11 Oktober 2012).
Pada sehari sebelumnya (9/10) para peserta melakaukan tur ke Museum Nasional, Galeri Nasional dan Sinematik.
Sumber: Antara, Rabu, 10 Oktober 2012
"Kemendikbub mendukung rencana PWI pusat untuk mendirikan sekolah jurnalis bidang kebudayaan," kata Menteri saat membuka Temu Redaktur Kebudayaan 2012 se-Indonesia yang dihadiri Ketua Umum PWI Pusat Margiono di Ruang Graha Utama Lantai 3 Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Rabu.
Menteri yang didampingi sejumlah pejabat eselon I dan II di antaranya Wakil Menteri Pendidikan Bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti mengatakan, dengan adanya sekolah jurnalis kebudayaan itu masyarakat akan leluasa untuk mempelajari dan memahami apa arti dari kebudayaan itu sendiri.
"Dengan sekolah jurnalis kebudayaan, ada tiga perspektif yang terkandung dalam program kebudayaan, di antaranya perspektik sejarah, sisi potensi dan sumber daya manusia yang yang kita miliki," ucapnya.
Saat ditanya dukungan Kemendikbud terkait sekolah jurnalis kebudayaan dalam bentuk dan wujud, ia mengatakan, tidak hanya dari sisi ketersediaan tenaga pengajar dan fasilitas gedung, tetapi juga pendanaan.
"Soal dana, belum bisa saya sebutkan, tetapi yang terpenting adalah bagaimana PWI bersama seluruh mitra lainnya mau mewujudkan sekolah tersebut," tukasnya.
Ketua Umum PWI Pusat Margiono mengatakan, dengan rencana mendirikan sekolah jurnalis kebudayaan itu, menandakan bahwa PWI sudah yang kedua setelah mendirikan sekolah jurnalistik pertama yang penyelenggarannya sudah ada di beberapa daerah di Tanah Air.
Ia juga mengharapkan, dengan temu redaktur bidang kebudayaan ini, bisa melahirkan sebuah kesepahaman terkait publikasi bidang kebudayaan yang terus berkesinambungan, sehingga di tengah-tengah era globalisasi, bangsa ini tetap tumbuh dan berkembang secara dinamis dengan nilai-nilai kebudayaan Indonesia.
Sebelumnya, Mendikbud dan Ketua Umum PWI pusat melakukan penandatangan MoU kerja sama dibidang peningkatan profesionalisme wartawan melalui kebudayaan.
Temu Redaktur yang diikuti hampir 100 orang dari seluruh Indonesia itu, akan berlangsung selama tiga hari (9-11 Oktober 2012).
Pada sehari sebelumnya (9/10) para peserta melakaukan tur ke Museum Nasional, Galeri Nasional dan Sinematik.
Sumber: Antara, Rabu, 10 Oktober 2012
No comments:
Post a Comment