Pembacaan “Deklarasi Hari Sastra Indonesia” di Solo oleh Wowok Hesti Prabowo, salah seorang redaktur boemipoetra. |
1. Menolak hari sastra Indonesia yang berdasarkan tanggal lahir Abdul Moeis, yang digagas Taufiq Ismail dkk, karena pengarang Abdul Moeis adalah anak dari Balai Pustaka yakni institusi penerbitan pemerintah kolonial Belanda.
2. Untuk itu, kami dari Jurnal Sastra boemipoetra beserta simpatisannya mendeklarasikan Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari. Pemilihan tanggal ini berdasarkan tanggal lahir sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yaitu pada tanggal 6 Februari 1925.
Pramoedya Ananta Toer adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang karya-karyanya mengandung semangat kebangsaan Indonesia, anti kolonialisme, anti feodalisme dan bersifat kerakyatan. Selain itu, Pramoedya Ananta Toer juga satu-satunya sastrawan Indonesia yang berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Sastra.
3. Kami mendeklarasikan Hari Sastra Indonesia ini sebagai penolakan atas gagasan Taufiq Ismail dkk yang tidak historis, tidak menggambarkan realitas sastra Indonesia yang sebenarnya dan ngawur!
4. Kami menghimbau kepada seluruh sastrawan Indonesia untuk juga menolak gagasan hari sastra Indonesia versi Taufiq Ismail dkk di atas.
22 Maret 2013
Taman Budaya Surakarta, Solo
Jurnal Sastra boemipoetra dan simpatisan
Sumber: Boemiputra (http://boemipoetra.wordpress.com), 23 Maret 2013
2. Untuk itu, kami dari Jurnal Sastra boemipoetra beserta simpatisannya mendeklarasikan Hari Sastra Indonesia jatuh pada tanggal 6 Februari. Pemilihan tanggal ini berdasarkan tanggal lahir sastrawan terbesar Indonesia, Pramoedya Ananta Toer, yaitu pada tanggal 6 Februari 1925.
Pramoedya Ananta Toer adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang karya-karyanya mengandung semangat kebangsaan Indonesia, anti kolonialisme, anti feodalisme dan bersifat kerakyatan. Selain itu, Pramoedya Ananta Toer juga satu-satunya sastrawan Indonesia yang berkali-kali dinominasikan sebagai pemenang Hadiah Nobel Sastra.
3. Kami mendeklarasikan Hari Sastra Indonesia ini sebagai penolakan atas gagasan Taufiq Ismail dkk yang tidak historis, tidak menggambarkan realitas sastra Indonesia yang sebenarnya dan ngawur!
4. Kami menghimbau kepada seluruh sastrawan Indonesia untuk juga menolak gagasan hari sastra Indonesia versi Taufiq Ismail dkk di atas.
22 Maret 2013
Taman Budaya Surakarta, Solo
Jurnal Sastra boemipoetra dan simpatisan
Sumber: Boemiputra (http://boemipoetra.wordpress.com), 23 Maret 2013
No comments:
Post a Comment