Wednesday, December 21, 2011

Buku Legendaris Sunda Dilelang

BANDUNG, KOMPAS.com--Lima buah buku cetakan pertama karya Haryoto Kunto, R.A.A Wiranata Koesoema dan Aria Achmad Djajadiningrat dilelang dalam Pameran dan Bursa Produk Budaya Sunda di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan, Jalan Naripan, Bandung, Rabu.

Pelelangan ini termasuk ke dalam rangkaian Konferensi Internasional Budaya Sunda II yang digelar di Gedung Merdeka sejak Senin (19/12) hingga Kamis (22/12).

Lima buku yang dilelang tersebut terdiri dari dua buah buku karya Haryoto Kunto, dua buah buku karya R.A.A Wiranata Koesoema dan satu buah buku karya Aria Achmad Djajadiningrat.

Dua karya Haryoto Kunto, yaitu "Semerbak Bunga di Bandung Raya" cetakan pertama tahun 1986 dan "Balai Agung di Kota Bandung" cetakan pertama tahun 1996.

Sedangkan dua buku karya mantan Bupati Bandung R.A.A. Wiranata Koesoema, yaitu "Riwajat Kandjeng Nabi Moehammad SAW" dalam Bahasa Sunda dan "Het Leve van Muhammad de Profeet van Allah" dalam Bahasa Belanda. Keduanya merupakan cetakan pertama tahun 1941.

Terakhir, buku karya Bupati Serang (1901-1917) Aria Achmad Djajadiningrat, yaitu "Herinneringen van Pangeran Aria Achmad Djajadiningrat" yang dicetak dalam Bahasa Belanda, cetakan pertama tahun 1936.

Menurut Koordinator Pameran, Deni Rachman, kelima buku legendaris dan antik ini merupakan titipan langsung dari para pemiliknya yang tidak mau disebutkan namanya.

"Kelima buku ini kemudian diserahterimakan pada panitia untuk kemudian dilelang," kata Deni saat ditemui di Gedung YPK, Bandung, Rabu.

Deni menuturkan, kegiatan lelang yang digelar sejak kemarin ini sudah cukup menarik perhatian para peminat budaya Sunda. "Sudah ada beberapa peminat yang menanyakan ’start’ harga," katanya.

Sejauh ini, kata Deni, dari lima buku tersebut yang paling banyak peminatnya adalah buku karya ’kuncen Bandung’, Haryoto Kunto.

"Mungkin karena buku ini lebih umum, tapi kalau untuk kolektor sebagian besar tertarik pada karya Wiranata Koesoema," tutur Deni.

Untuk harga buku karya Haryoto Kunto akan dimulai dari Rp 1.100.000,00 sesuai dengan harga penjualan ’online’. Sedangkan karya Wiranata Koesoema dimulai dari Rp2 juta hingga Rp3 juta.

Hasil dari pelelangan tersebut, kata Deni, akan difokuskan untuk kelangsungan kegiatan konferensi tentang budaya sunda.

Menurut Deni, sejak lima tahun terakhir, kegiatan pelelangan buku seperti ini baru digelar lagi. "Metode lelang buku ini juga salah satu metode memperkenalkan budaya sunda melalui karya-karya legendaris," katanya. (ANT)

Sumber: Oase Kompas.com, Rabu, 21 Desember 2011

|

No comments: