AMAT disayangkan pemakaian bahasa Indonesia mulai mengalami kelunturan. Generasi muda seolah kehilangan kepercayaan diri apabila tidak menggunakan istilah asing dalam setiap percakapan maupun tulisan. Padahal, bahasa Indonesia memiliki filosofi luar biasa bukan sekadar sarana berkomunikasi, tetapi menyangkut jiwa bangsa Indonesia.
Demikian ditegaskan budayawan Putu Wijaya dalam perbincangan dengan Media Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/12). Menurut dia, krisis berbahasa Indonesia pada orang muda tidak terlepas dari sistem pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Kata dia, bahasa Indonesia yang diajarkan di sekolah maupun kampus lebih cenderung mengarah pada pengajaran tata bahasa Indonesia yang baik dan benar.
"Padahal, bahasa Indonesia kita tidak hanya sekadar itu. Katakan, soal berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar atau menulis sesuai tata bahasa Indonesia yang tepat. Kan bukan hanya soal itu. Bahasa Indonesia itu menyangkut filosofi kita sebagai bangsa,” imbuhnya.
Ia mengaku prihatin, justru sisi filosofis bahasa Indonesia makin jarang dipelajari, dan karena itu pula, bahasa Indonesia mengalami kelunturan. “Bayangkan saja, anak-anak muda sekarang kelihatan percaya diri kalau mampu bicara bahasa Inggris atau menyelipkan kata-kata asing dalam percakapan dan tulisannya. Sebaliknya saat mereka kaku berbahasa Indonesia, bukan karena bahasa Indonesianya, tetapi pemahaman yang minim,” ungkap Putu.
Ia mencontohkan kenapa kita mesti memakai kata 'kita' pada saat tertentu, dan kata 'kami' untuk situasi yang lain. "Sisi ini yang saya maksud filosofi itu. Misalnya, nilai gotong royong atau kekeluargaan di balik pemakaian kata ‘kami’ dan ‘kita’. Hal-hal seperti ini luput dari pengajaran di sekolah dan kampus-kampus. Jadi sekali lagi, bahasa Indonesia itu tidak hanya soal berkomunikasi saja, tetapi juga soal filofosi atau nilai kita sebagai bangsa,” pungkas Putu.
Sementara pada peresmian Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemarin, Mendikbud M Nuh menegaskan pentingnya peran bahasa Indonesia dalam pendidikan nasional di tengah pergaulan dunia yang kini tidak mengenal batas ruang dan waktu. Karena itu, upaya untuk meningkatkan mutu penggunaan bahasa Indonesia dalam bidang pendidikan akan meningkatkan citra positif masyarakat terhadap bahasa Indonesia.
"Mutu penggunaan bahasa ini tidak saja dilakukan dengan meningkatkan kualitas instrumen kebahasaan juga dengan memaksimalkan pemanfaatan teknologi,” ujarnya. (*/Bay/H-1)
Sumber: Media Indonesia, Jumat, 23 Desember 2011
No comments:
Post a Comment