NYOMAN Nuarta, 61, menarik napas dalam-dalam. Matanya terpejam di bawah sorot terik sinar matahari di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Ungasan, Bali. Hembusan angin terasa sejuk di antara bukit-bukit kapur yang memikat mata.
Pembangunan patung berawal di 1997. Harapan saat itu, pada 2000 patung sudah berdiri sebagai simbol pariwisata Indonesia, Bali khususnya. Karena krisis ekonomi, pembuatannya terhenti. Semenjak belasan tahun silam, potongan-potongan patung Dewa Wisnu, yakni tangan, juga kepala garuda, terpisah-pisah dalam kawasan taman budaya.
Buat Nyoman, sebagai kreatornya, patung itu ialah simbol. "Wisnu menaiki garuda merupakan simbol keindonesiaan kita. Ini yang saya buat dengan hati," papar suami Cynthia Laksmi Nuarta itu. GWK berwujud Dewa Wisnu yang dipercaya sebagai dewa pelestari Bali dan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.
Secara utuh, patung GWK berukuran tinggi mencapai 126 meter--terdiri dari patung setinggi 75 meter dan dilengkapi pedestal. "Tinggi patung GWK akan melebihi patung Liberty (Amerika Serikat) dan Menara Miring Pisa (Italia)," kata pemerhati budaya Jean Couteau. GWK akan pula menyaingi patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil.
Proyek yang baru digarap lagi setelah lama tak tersentuh ini menelan dana Rp450 miliar untuk tahap pertama dan ditargetkan rampung 3 tahun mendatang dengan konstruksi yang mampu bertahan ratusan tahun. "Saya akan kerjakan secara penuh. Bila tiba-tiba sakit atau pass away, semua sudah ada dalam konsep awal. Patung harus selesai," tegas Nyoman, demi menuntaskan sebentuk simbol Indonesia. (Iwa/M-1)
Sumber: Media Indonesia, Minggu, 25 Agustus 2013
Pembangunan patung berawal di 1997. Harapan saat itu, pada 2000 patung sudah berdiri sebagai simbol pariwisata Indonesia, Bali khususnya. Karena krisis ekonomi, pembuatannya terhenti. Semenjak belasan tahun silam, potongan-potongan patung Dewa Wisnu, yakni tangan, juga kepala garuda, terpisah-pisah dalam kawasan taman budaya.
Buat Nyoman, sebagai kreatornya, patung itu ialah simbol. "Wisnu menaiki garuda merupakan simbol keindonesiaan kita. Ini yang saya buat dengan hati," papar suami Cynthia Laksmi Nuarta itu. GWK berwujud Dewa Wisnu yang dipercaya sebagai dewa pelestari Bali dan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.
Secara utuh, patung GWK berukuran tinggi mencapai 126 meter--terdiri dari patung setinggi 75 meter dan dilengkapi pedestal. "Tinggi patung GWK akan melebihi patung Liberty (Amerika Serikat) dan Menara Miring Pisa (Italia)," kata pemerhati budaya Jean Couteau. GWK akan pula menyaingi patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil.
Proyek yang baru digarap lagi setelah lama tak tersentuh ini menelan dana Rp450 miliar untuk tahap pertama dan ditargetkan rampung 3 tahun mendatang dengan konstruksi yang mampu bertahan ratusan tahun. "Saya akan kerjakan secara penuh. Bila tiba-tiba sakit atau pass away, semua sudah ada dalam konsep awal. Patung harus selesai," tegas Nyoman, demi menuntaskan sebentuk simbol Indonesia. (Iwa/M-1)
Sumber: Media Indonesia, Minggu, 25 Agustus 2013
No comments:
Post a Comment