Sunday, August 25, 2013

[Jeda] Simbol Indonesia dari Hati

NYOMAN Nuarta, 61, menarik napas dalam-dalam. Matanya terpejam di bawah sorot terik sinar matahari di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK), Ungasan, Bali. Hembusan angin terasa sejuk di antara bukit-bukit kapur yang memikat mata.

SENIMAN NYOMAN NUARTA: Seniman pembuat patung Garuda Wisnu Kencana,
Nyoman Nuarta di kawasan Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK),
Ungasan, Bali, Jumat (23/8). GWK merupakan monumen Garuda Wisnu
Kencana yang berwujud Dewa Wisnu duduk di atas Burung Garuda. Patung
raksasa yang tingginya mencapai 126 meter tersebut akan menjadi sebuah
ikon dunia dan landmark baru di Bali. Pembangunan Lanjutan yang akan
dimulai 23 Agustus 2013 ini menelan anggaran tahap pertama sebesar
Rp450 milyar. Alokasi dana ini akan menjadi proyek baru monumen GWK
secara utuh yang direncanakan selesai dalam waktu tiga tahun kedepan.
MI/RAMDANI
"Banyak seniman yang keluar malam dan berpenampilan bebas. Bagi saya, penampilan seniman itu harus rapi. Kehidupan saya pun kebanyakan dihabiskan di rumah untuk selesaikan proyek ini," tutur Nyoman sebelum prosesi peletakan batu pertama pembangunan patung GWK, Jumat (23/8).

Pembangunan patung berawal di 1997. Harapan saat itu, pada 2000 patung sudah berdiri sebagai simbol pariwisata Indonesia, Bali khususnya. Karena krisis ekonomi, pembuatannya terhenti. Semenjak belasan tahun silam, potongan-potongan patung Dewa Wisnu, yakni tangan, juga kepala garuda, terpisah-pisah dalam kawasan taman budaya.

Buat Nyoman, sebagai kreatornya, patung itu ialah simbol. "Wisnu menaiki garuda merupakan simbol keindonesiaan kita. Ini yang saya buat dengan hati," papar suami Cynthia Laksmi Nuarta itu. GWK berwujud Dewa Wisnu yang dipercaya sebagai dewa pelestari Bali dan burung garuda sebagai lambang negara Indonesia.

Secara utuh, patung GWK berukuran tinggi mencapai 126 meter--terdiri dari patung setinggi 75 meter dan dilengkapi pedestal. "Tinggi patung GWK akan melebihi patung Liberty (Amerika Serikat) dan Menara Miring Pisa (Italia)," kata pemerhati budaya Jean Couteau. GWK akan pula menyaingi patung Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Brasil.

Proyek yang baru digarap lagi setelah lama tak tersentuh ini menelan dana Rp450 miliar untuk tahap pertama dan ditargetkan rampung 3 tahun mendatang dengan konstruksi yang mampu bertahan ratusan tahun. "Saya akan kerjakan secara penuh. Bila tiba-tiba sakit atau pass away, semua sudah ada dalam konsep awal. Patung harus selesai," tegas Nyoman, demi menuntaskan sebentuk simbol Indonesia. (Iwa/M-1)

Sumber: Media Indonesia, Minggu, 25 Agustus 2013

No comments: