Wednesday, August 15, 2007

Penghargaan: Bangsa Besar Harus Menghormati Para Pemikir

Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, tokoh-tokoh yang memberi pemikiran atau memberikan hidupnya untuk bangsa harus dihargai. Sebab, inspirasi yang mereka berikan yang membuat sebuah bangsa menjadi besar.

"Kita mungkin dapat membeli hardware. Namun, sebagai bangsa, kita tidak akan maju jika tidak memiliki pemikir-pemikir besar," kata Wakil Presiden dalam pemberian Penghargaan Achmad Bakrie 2007 di Jakarta, Selasa (14/8) malam. Hadir dalam acara yang diadakan Freedom Institute dan keluarga besar Bakrie ini, antara lain Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, sejumlah menteri dari kabinet Indonesia Bersatu, anggota Kamar Dagang dan Industri, intelektual, dan tokoh masyarakat lainnya.

Penghargaan Achmad Bakrie 2007 diberikan kepada Putu Wijaya untuk kesusastraan, BB Padi Sukamandi untuk teknologi, Jorga Ibrahim untuk sains, serta Sangkot Marzuki untuk bidang kedokteran.

Penghargaan, yang pada tahun ini merupakan yang kelima kalinya, itu sebenarnya juga diberikan kepada Franz Magnis-Suseno untuk kategori pemikiran sosial. Seperti penerima lainnya, nama dan foto Magnis-Suseno juga tertampang dalam undangan, buku, serta dekorasi tempat acara. Namun, namanya tidak dipanggil ke podium untuk menerima penghargaan karena sebelumnya Magnis-Suseno sudah menyatakan menolak menerima penghargaan sehingga tidak datang dalam acara itu.

Penolakan Magnis ini terkait dengan pandangannya bahwa para korban semburan lumpur panas Lapindo di Porong, Sidoarjo, belum diperlakukan sebagaimana mestinya.

Magnis juga menilai, Lapindo Brantas Inc, yang sebagian sahamnya dimiliki keluarga Bakrie, belum menunjukkan sikap yang jelas dalam kasus ini.

Dalam sambutannya, Aburizal Bakrie menyatakan, penolakan Magnis-Suseno ini tidak mengurangi apresiasi terhadap yang bersangkutan, terutama dalam memperluas dan memperdalam wawasan masyarakat terhadap etika serta moralitas.

Hal hampir senada disampaikan oleh Direktur Eksekutif Freedom Institute Rizal Mallarangeng. Bahkan, Rizal menyebutkan, penolakan itu tidak mengurangi kelayakan Magnis-Suseno untuk menerima Penghargaan Achmad Bakrie, ratusan hadirin yang hadir langsung bertepuk tangan. (NWO)

Sumber: Kompas, Rabu, 15 Agustus 2007

No comments: