SOSOK Happy Salma selama ini dikenal sebagai aktris panggung dan film. Namun, kiprahnya di dunia akting diawali dan dilandasi kecintaannya terhadap karya-karya sastra Indonesia.
Selain di dunia akting, aktris kelahiran 4 Januari 1980 itu juga baru saja menyelesaikan karya terbarunya sebagai salah satu sutradara dalam film omnibus Rectoverso. Dalam film tersebut, ia mengalihmediakan karya sastra Dewi Lestari dari bentuk teks ke layar lebar.
“Saya berani melakukannya karena kecintaan saya terhadap keindahan bahasa dalam karya sastra Indonesia,” ungkapnya di Ambarukmo Plaza, Sleman, Minggu (17/2).
Sebelumnya Happy juga sering terlibat dalam mengalihmediakan sastra Indonesia dari teks ke panggung. Beberapa karya sastra Indonesia yang pernah dipentaskan yaitu Nyai Ontosoroh, Ronggeng Dukuh Paruk, dan Kuantar ke Gerbang.
Ia pun mengaku akan fokus untuk kembali menulis setelah aktivitas film Rectoverso selesai. “Tema yang saya tulis biasanya kehidupan sosial dan sehari-hari,” imbuhnya. (AT/H-1)
Sumber: Media Indonesia, Rabu, 20 Februari 2013
Selain di dunia akting, aktris kelahiran 4 Januari 1980 itu juga baru saja menyelesaikan karya terbarunya sebagai salah satu sutradara dalam film omnibus Rectoverso. Dalam film tersebut, ia mengalihmediakan karya sastra Dewi Lestari dari bentuk teks ke layar lebar.
“Saya berani melakukannya karena kecintaan saya terhadap keindahan bahasa dalam karya sastra Indonesia,” ungkapnya di Ambarukmo Plaza, Sleman, Minggu (17/2).
Sebelumnya Happy juga sering terlibat dalam mengalihmediakan sastra Indonesia dari teks ke panggung. Beberapa karya sastra Indonesia yang pernah dipentaskan yaitu Nyai Ontosoroh, Ronggeng Dukuh Paruk, dan Kuantar ke Gerbang.
Ia pun mengaku akan fokus untuk kembali menulis setelah aktivitas film Rectoverso selesai. “Tema yang saya tulis biasanya kehidupan sosial dan sehari-hari,” imbuhnya. (AT/H-1)
Sumber: Media Indonesia, Rabu, 20 Februari 2013
No comments:
Post a Comment