JAKARTA, KOMPAS.com — Anggapan yang salah jika dikatakan Indonesia merupakan bangsa serumpun dengan Malaysia. Indonesia lebih hebat dan lebih beragam dibandingkan Malaysia.
Kalau disebut bangsa serumpun, identik dengan Melayu saja, sedangkan suku bangsa, bahasa, dan budaya suku lain dinihilkan.
"Serumpun apanya? Dalam bidang suku dan budaya, Malaysia tidak ada kaitannya sama sekali dengan budaya Papua, Flores, maupun budaya lainnya yang ada di Indonesia. Indonesia lebih luas, hebat, dan beragam!" kata sejarawan Dr Anhar Gonggong dalam Seminar "Cross Cultural Fertilization: Sebuah Strategi Kebudayaan" yang berlangsung di Universitas Paramadina Jakarta, Selasa (28/2/2012).
Tampil sebagai pembicara Guru Besar Sejarah Prof Taufik Abdullah, Wakil Pemimpin Umum Kompas St Sularto, dan budayawan Nirwan Arsuka.
Menurut Anhar, bangsa Indonesia jangan mau direndahkan oleh bangsa mana pun dengan iming-iming sahabat dekat, bangsa serumpun, dan sebagainya, tetapi di belakang merendahkan bangsa Indonesia dengan sebutan Indon dan sebagainya.
"Ingat, Indonesia dalam sejarahnya saat masih dalam kekuasaan Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, wilayahnya sangat luas serta mencakup beberapa negara tetangga sehingga disebut Nusantara," kata Anhar.
Sebutan Indonesia, kata Anhar, merupakan buah pikiran jenius para pendiri bangsa yang bervisi jauh ke depan untuk menyatukan suku-suku bangsa, bahasa, dan kebudayaan yang sangat beragam.
"'Kalau disebut bangsa serumpun, identik dengan Melayu saja, sedangkan suku bangsa, bahasa, dan budaya suku lain dinihilkan," kata Anhar.
Cendekiawan Harry Tjan Silalahi mengatakan, jika Indonesia dan Malaysia dianggap serumpun maka keberadaan suku dan budaya lain di luar Melayu dianggap tak ada. "Pandangan ini sesat dan berbahaya," ujarnya.
Sumber: Oase, Kompas.com, Selasa, 28 Februari 2012
No comments:
Post a Comment