BANDAR LAMPUNG (Lampost): DPRD Lampung dan Gubernur Sjachroedin Z.P. mengakhiri perseteruan yang berlangsung sejak 16 bulan silam.
KONFLIK LAMPUNG. Presiden Yudhoyono (kedua dari kanan), didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan), menerima Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. (kedua dari kiri) dan Ketua DPRD Lampung Indra Karyadi (kiri) di Istana Kepresidenan, Jumat (24-11). Pertemuan itu juga dihadiri Wagub Syamsurya Ryacudu dan tiga wakil ketua DPRD. (RUMGAPRES)
"Sjachroedin tetap gubernur Lampung hingga akhir masa jabatannya," kata Menteri Dalam Negeri Moh. Ma'ruf di Kantor Kepresidenan, Jumat (24-11).
Presiden Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menerima Gubernur Sjachroedin Z.P. dan Ketua DPRD Indra Karyadi beserta rombongan selama satu jam untuk membicarakan Lampung. "Ini kali pertama Presiden dan Wapres bersama-sama menerima seorang gubernur dan pimpinan DPRD," kata dia.
Mendagri menegaskan Gubernur Sjachroedin dan Wakil Gubernur Syamsurya Ryacudu tetap memimpin Lampung hingga 2009 sesuai dengan Keppres No. 71/M/2005. Sementara itu, menurut Sjachroedin, Presiden berharap eksekutif dan legislatif Lampung dapat membangun hubungan harmonis agar pembangunan berjalan lancar dan masyarakat sejahtera.
Sebelum ke Istana, rombongan petinggi Lampung terdiri dari Sjachroedin Z.P., Syamsurya Ryacudu, Indra Karyadi beserta tiga wakilnya; Nurhasanah, Ismet Romas, dan Ahmad Junaidi Auli, lebih dulu bertemu dengan Moh. Ma'ruf di Depdagri pukul 10.15.
Pertemuan diawali laporan Sjachroedin bahwa DPRD Lampung sudah aktif kembali bertugas seperti sedia kala. Rapat paripurna yang biasanya dipimpin Nurhasanah, kini dipimpin Indra Karyadi dan dihadiri lengkap tiga wakilnya. Anggota DPRD yang hadir pun mencapai kuorum. Sementara itu, dari pihak pimpinan DPRD menyatakan mulai aktif menjalankan tugas dan fungsinya, terutama fungsi bujet dan pengawasan yang selama ini tidak optimal.
Setelah itu, dengan didampingi Mendagri, rombongan menuju Istana menemui Presiden Yudhoyono dan Wapres Jusuf Kalla. Rombongan diterima pukul 11.00 dan saat itu di Istana sudah hadir Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dan juru bicara Presiden Andi Mallarangeng. Rombongan diterima sampai pukul 12.00 karena memasuki waktu salat jumat. Usai salat, rombongan diundang dalam acara santap siang di Istana. "Saya ikut jamuan makan siang, tapi pada pertemuan resmi saya di luar," kata Asisten I Pemprov Lampung Irham Djaffar Lan Putra melalui ponselnya, tadi malam.
Pada kesempatan itu, Presiden menyambut baik DPRD yang mulai aktif kembali. Presiden dan Wapres juga menyoroti teknik kepemimpinan Gubernur Sjachroedin dalam menjalankan disiplin. Sjachroedin mengakui hal itu sebagai kekurangannya karena dia dibesarkan di lingkungan polisi, sehingga ada yang menilainya arogan. "Namun, semua itu dilakukan semata-mata untuk menegakkan disiplin," kata Irham mengutip Sjachroedin.
Usai pertemuan, Wapres Jusuf Kalla yang juga ketua umum DPP Partai Golkar menyatakan dapat menerima islah tersebut. Menurut Kalla, rapat DPP Partai Golkar meminta kadernya menerima Sjachroedin demi kepentingan daerah. Saat ditanya apakah Golkar mengakui Sjachroedin hingga masa jabatannya berakhir, Kalla mengiyakan: "Tentu, tapi bergantung pada perkembangan kepemimpinan bulan per bulan," ujarnya. n AAN/U-2
Sumber: Lampung Post, 25 November 2006
No comments:
Post a Comment