Medan, Kompas - Temuan arkeologis berupa tiga tengkorak manusia di situs Bukit Kerang, Gampong Pangkalan, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam, dinilai sebagai bukti penting terkait masa awal penghunian di Pulau Sumatera. Temuan ini diharapkan bisa menggambarkan perkembangan manusia di situs yang memanjang sekitar 120 kilometer dari Tembung, Kota Medan, ke Kejuruan Muda.
"Sebetulnya, Belanda pernah melakukan penelitian di situs ini pada tahun 1920 sampai 1930-an. Dari literatur yang ada, penelitian itu kami lanjutkan. Di sepanjang situs antara Tembung sampai Aceh Tamiang hanya dua tempat yang berhasil kami identifikasi sekarang. Salah satunya di Kejuruan Muda," kata Kepala Balai Arkeologi Medan Lucas Partanda Koestoro, Senin (1/4).
Lucas menduga, dulu situs Bukit Kerang terletak di pantai timur Sumatera. Dugaan itu dikuatkan banyaknya temuan kerang di gundukan yang kini menyerupai bukit.
"Dahulu, kerang menjadi barang paling mudah ditemukan dan dimakan oleh manusia pesisir. Kerang-kerang itu ditumpuk di tempat pembuangan. Lama- kelamaan tempat pembuangan itu menumpuk menjadi gundukan tanah. Di dalamnya terdapat juga tengkorak manusia dan batu-batuan. Tumpukan tulang manusia itu kami duga berasal dari masa yang berbeda-beda," ujar Lucas.
Seiring perjalanan waktu selama ribuan tahun, situs Bukit Kerang kian jauh dari laut. Kini jarak dari bibir laut diperkirakan 10-15 kilometer. "Kami masih meneliti hubungan antara masyarakat pesisir pantai dahulu di Sumatera dengan masyarakat pedalaman Sumatera. Inilah pentingnya temuan ini. Paling tidak untuk mengetahui siapa asal usul kita sebenarnya," tutur dia.
Ketut Wiradnyana, peneliti di Balai Arkeologi Medan, mengatakan bahwa pihaknya masih menjaga kotak eskavasi di lokasi temuan. Tim baru akan menutup kotak eskavasi itu dalam dua hari ke depan. Ketut berpendapat bahwa temuan ini merupakan bukti kehidupan masyarakat pada masa mesolitik, yakni pada 5.000-7.000 tahun yang lalu.
Temuan ini mirip dengan temuan arkeologis di Hoabinh, sebuah daerah di Vietnam. Para peneliti menemukan gigi yang dipenuhi hematit (jenis batuan lembek berwarna kemerahan) di salah satu kerangka. (NDY)
Sumber: Kompas, Selasa, 03 April 2007
No comments:
Post a Comment