Tuesday, April 24, 2007

Purbakala: Tulang Buaya Purba Ditemukan di Sangiran

SOLO (Media): Museum situs purba Sangiran kembali menambah koleksinya sejak Jumat (20/4). Setelah Sri Mulyono, 38, petani asal Dukuh Dayu, Desa Pucung, Kecamatan Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah, menyerahkan tulang buaya purba yang disebutnya sebagai balung buto.

Gunawan, petugas laboratorium Sangiran menyebutkan penemuan artefak kuno di areal tebing tegalan di sebelah selatan domain purba itu sebagai temuan terlengkap abad ini.

"Ya, kalau dilihat secara fisik yang utuh bagian kepala ini dan bukan potongan fragmen-fragmen seperti yang sudah-sudah. Boleh jadi ini merupakan penemuan fosil terlengkap abad ini," ujar Gunawan di sela keasyikannya meneliti tengkorak buaya purba di Sangiran, Sragen, Jawa Tengah, kemarin.

Menurut Gunawan, temuan mengejutkan itu akan semakin membuka tabir kehidupan di masa ratusan ribu silam. Penemuan itu juga akan sangat berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan ke depan. Tengkorak buaya purba lengkap dengan taringnya itu memiliki panjang 95 cm dengan lebar 46 cm itu kemungkinan umurnya sekitar 800 ribu tahun.

Sejauh ini pihak Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Tengah yang menjadi pengelola Museum Sangiran belum akan menindaklanjuti temuan itu dengan melakukan ekskavasi terhadap areal tegalan. Sebelumnya pada 1960-an, di Desa Pucung itu juga pernah ditemukan fosil manusia purba yang cukup lengkap.

Sementara itu, Sri Mulyono, petani yang menemukan tengkorak buaya purba itu mengakui, meskipun Dukuh Dayu, Desa Pucung disebut sebagai bagian dari kawasan situs kuno Sengiran, namun jarang ditemukan fosil. Tetapi diyakini memiliki deposit artefak kuno yang sangat banyak di daerahnya.

Setidaknya, almarhum ayah Sri Mulyono pada akhir 1960 dan awal 1970-an juga pernah menemukan fosil manusia purba yang cukup lengkap. "Almarhum ayah saya pada 1970-an juga pernah menemukan fosil, dan jelas jenis temuannya adalah tengkorak manusia purba. Kondisi yang jelas ternyata juga saya temukan pada tengkorak buaya purba ini," katanya. (WJ/H-3).

Sumber: Media Indonesia, Selasa, 24 April 2007

No comments: