Jakarta, Kompas - Ketegasan kebijakan pemerintah tetap diperlukan agar harga buku murah dan terjangkau oleh masyarakat bisa terwujud. Kebijakan tersebut antara lain terkait pajak untuk buku, kerja sama dengan penulis untuk penerjemahan buku-buku asing yang penting, dan anggaran untuk perpustakaan.
Demikian terungkap dalam jumpa pers terkait penyelenggaraan Hari Buku Sedunia di Jakarta, Senin (23/4). Nasir Tamara selaku National Coordinator for Target Millennium Development Goals (MDGs) United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia mengatakan bahwa kemampuan membaca ikut menentukan transformasi sosial dan kesejahteraan masyarakat. Pembudayaan cinta akan buku masih terkait dengan tujuan MDGs, yang salah satunya ialah peningkatan akses terhadap pendidikan, dan buku merupakan salah satu sarananya.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Depdiknas Bambang Wasito Adi mengakui masih perlu kebijakan pemerintah terkait kemudahan mengakses buku, yang saat ini harganya relatif masih mahal di Indonesia. "Saat ini, disebut-sebut pajak buku dan distribusi yang buruk masih menjadi penyebab," ujarnya.
Di Indonesia, perayaan Hari Buku Sedunia 2007 dilaksanakan 26-29 April 2007 di Plasa Depdiknas (Gedung A), Jakarta. Acara tersebut diselenggarakan oleh Forum Indonesia Membaca bersama Perpustakaan Depdiknas.
"Kami berharap perayaan itu dapat menyemangati masyarakat, terutama kalangan anak-anak untuk mengeksplorasi manfaat dan kesenangan yang bisa didapat dari buku," tutur Dewi Sekar Astina, Direktur Festival Hari Buku Sedunia di Indonesia. Dalam festival tersebut diselenggarakan talkshow, seminar, permainan, dan pemutaran film. (INE)
Sumber: Kompas, Selasa, 24 April 2007
No comments:
Post a Comment