SAMARINDA (Borneonews): Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera) menggelar bengkel penulisan puisi di Samarinda, Kalimantan Timur, untuk menumbuhkan apresiasi terhadap sastra Indonesia-Melayu.
Program bengkel puisi itu akan berlangsung hingga 4 Agustus, diawali dengan seminar internasional sehari tentang pengajaran sastra Indonesia-Melayu di sekolah, yang dilangsungkan di gedung Gubernur Kaltim, Senin (30/7).
Menurut Ketua Mastera Indonesia Dendy Sugiono, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan guru terhadap pengajaran sastra, agar para guru dapat menularkan pengetahuannya kepada anak didiknya untuk meningkatkan apresiasi sastra di sekolah.
Kegiatan itu juga diharapkan dapat memberi pelatihan penulisan puisi untuk menumbuhkan kecintaan sastra kepada generasi muda, yang dapat menjadi penerus sastrawan Indonesia.
"Kunci keberhasilan kemajuan sastra adalah memunculkan apresiasi dan kecintaan akan sastra itu sendiri," ujar Dendy Sugono.
"Masalah kita adalah jurang yang sangat lebar setelah era sastrawan seperti W.S Rendra dengan yang di bawahnya, sedikit sekali yang dapat dijadikan generasi pelapis," ujarnya.
Ia mengatakan bengkel Mastera ini adalah agenda rutin untuk mempopulerkan sastra di negara Asia Tenggara seperi Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunai Darussalam.
Bengkel sastra tersebut, antara lain, dihadiri anggota Mastera dari Indonesia seperti A Gaffar Ruskhan dan Maini Trisnajayawati, Awang Suip bin Abd. Wahab (Brunai Darussalam), Cik Sarifah binti Yatiman (Singapura), dan Siti Zainon Ismail (Malaysia).
Sederet sastrawan senior juga akan menjadi pembimbing, seperti Sutardji Calzoum Bachri, Zawawi Imron Zamzam Noer, dan Agus R Sarjono.
Sumber: Borneonews, Selasa, 31 Juli 2007
No comments:
Post a Comment