Wednesday, June 07, 2006

Sajak: Tak Siang Tak Malam

-- Udo Z. Karzi

tak siang tak malam
koran masih saja menuturkan
banjir gempa topan
bencana di segala pelosok

-- musim tambah panas, tetapi kadang hujan

seorang lelaki berteriak-teriak
belati hampir menembus usus
aku terkesima
terduduk
ah, ternyata kejahatan menyebar
dalam setiap detak kehidupan

menelusuri negarabatin suatu malam
malam tak sesunyi yang terpikirkan
malam menyembunyikan rahasia
tapi malam jujur mengaku sering resah
sedikit gelisah menyembul dari sisi malam
lampu terlampau remang menelusuri gelap

tak siang tak malam
aku gelisah
kita masih menunggu
kelanjutan fragmen hidup
kita ternyata hanya menjalani
entah. apa bakal terjadi

membelah kesunyian negarabatin
radio masih mendendangkan
: tak siang tak malam

2004

Sumber: fordisastra.com, 2 Maret 2006; puitika.net, 18 Mei 2006

No comments: