-- Udo Z. Karzi
tak siang tak malam
koran masih saja menuturkan
banjir gempa topan
bencana di segala pelosok
-- musim tambah panas, tetapi kadang hujan
seorang lelaki berteriak-teriak
belati hampir menembus usus
aku terkesima
terduduk
ah, ternyata kejahatan menyebar
dalam setiap detak kehidupan
menelusuri negarabatin suatu malam
malam tak sesunyi yang terpikirkan
malam menyembunyikan rahasia
tapi malam jujur mengaku sering resah
sedikit gelisah menyembul dari sisi malam
lampu terlampau remang menelusuri gelap
tak siang tak malam
aku gelisah
kita masih menunggu
kelanjutan fragmen hidup
kita ternyata hanya menjalani
entah. apa bakal terjadi
membelah kesunyian negarabatin
radio masih mendendangkan
: tak siang tak malam
2004
Sumber: fordisastra.com, 2 Maret 2006; puitika.net, 18 Mei 2006
No comments:
Post a Comment