Si Burung Merak tampil pertama sekaligus membuka Tadarus Budaya dengan membaca empat puisi; ”Orang-orang Miskin”, ”Jangan Takut Ibu”, ”Perempuan yang Tergusur”, dan ”Ibu di Atas Debu”.Tiga di antara empat puisi itu berbicara tentang perempuan, sebagai simbol kerahiman dan kasih sayang. Puisinya itu untuk menebarkan dan menguatkan kembali semangat kasih sayang dan toleransi, sebagai bagian penting dari budaya santri. Sebelum pentas Rendra menyatakan, keberanian untuk mandiri, mengenali dan mengembangkan budaya sendiri masih sulit ditemui.
Adapun, menurut KH Asmu’i yang mewakili Ponpes Salafiyah, merevitalisasi inti budaya santri merupakan salah satu pekerjaan rumah. (SUP)
Sumber: Kompas, Senin, 12 Januari 2009
No comments:
Post a Comment